Search

Sunday, April 3, 2011

KONSEP METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Banyak yang tidak paham dengan perbedaan antara pendekatan, metode, dan teknik. Sebelum kita membahas mengenai perbedaan tiga hal di atas, terlebih dahulu kita membahas pengertian model pembelajaran. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Nah, berikut ini ulasan singkat tentang perbedaan istilah tersebut.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif  (Sanjaya,  2008:127).
Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efisien? Dengan demikian sebelum seorang melakukan proses ceramah sebaiknya memerhatikan kondisi dan situasi. Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.
Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (J.R. David dalam  Sanjaya, 2008:126)
Selanjutnya dijelaskan  strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp dalam Sanjaya, 2008:126).
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran (Ahmad Rohani, 2004 : 32). Sementara itu, Joyce dan Weil lebih senang memakai istilah model-model mengajar daripada menggunakan strategi pengajaran (Joyce dan Weil  dalam Rohani, 2004:33).
Nana Sudjana menjelaskan bahwa strategi mengajar (pengajaran) adalah “taktik” yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (pengajaran) agar dapat mempengaruhi para siswa (peserta didik) mencapai tujuan pengajaran secara lebih efektif dan efisien (Nana Sudjana dalam Rohani, 2004: 34)  . Jadi menurut Nana Sudjana, strategi mengajar/pengajaran ada pada pelaksanaan, sebagai tindakan nyata atau perbuatan guru itu sendiri pada saat mengajar berdasarkan pada rambu-rambu dalam satuan pelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode/prosedur dan teknik yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan perkataan lain, strategi pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas daripada metode dan teknik. Artinya, metode/prosedur dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.  Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung.
Sumber: BBM Suplemen KKG Bermutu

Alur Pelaksanaan Sertifikasi Guru 2011

Berikut alur pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2011 yang memang berbeda dengan pelaksanaan tahun-sebelumnya. Memang terdapat perubahan pola pelaksanaannya, dimana sekarang guru bisa memilih apakah melalui pola PSPL (Pemberian Sertifikat Pendidik Secara Langsung, atau yang dikenal dengan verifikasi dokumen), pola Portofolio, atau pola PLPG. Secara nasional kuota guru yang disertifikasi sebesar 300.000 guru, dan hanya 1% yang diberi kesempatan menyusun portofolio atau melalui jalur langsung.
Berikut Alurnya:
Dengan demikian bisa dikatakan guru akan diarahkan melalui jalur PLPG mengingat hasil evaluasi Balitbang Diknas bahwa kualitas guru yang lulus PLPG lebih baik dari yang lulus melalui jalur portofolio.
Bagi yang memilih jalur PF, ada tes awal untuk menentukan kelayakan. Bila berhasil maka diberi kesempatan menyusun PF, bila gagal tes maka diikutkan PLPG. Bila skor PF di atas batas kelulusan maka ada verifikasi ulang untuk melihat apakah PF yang disusun sudah benar (sesuai dengan kenyataan guru). Bila tidak lolos verifikasi maka diikutkan PLPG. Bila skor PF di bawah batas kelulusan, maka seperti tahun lalu, akan diikutkan PLPG. Untuk yang jalur PSPL, bila dokumennya berstatus TMP (Tidak Memenuhi Persyaratan) maka langsung diikutkan PLPG (berbeda dengan tahun lalu yang diberi kesempatan menyusun PF).
Pelaksanaan PLPG masih sama dengan tahun lalu, diadakan selama 90 jam pertemuan (9 hari) dan diakhiri dengan Uji Kompetensi. Guru yang tidak lulus akan dikembalikan ke Dinas Pendidikan setempat.
Sumber: http://psg15.um.ac.id/

Soal-Soal Prediksi UASBN 2011

Terdorong oleh cerita beberapa rekan guru di kawasan pinggiran baik itu di Jember, Bondowoso ataupun di daerah lain yang membutuhkan soal-soal prediksi UASBN karena siswanya masih belum mempunyai buku-buku soal prediksi. Maka saya berupaya mengumpulkan beberapa link yang menyediakan soal-soal prediksi tersebut.
Berikut ini link-link tersebut, silahkan klik untuk mendownload:
6. Bahasa Indonesia 6 Matematika 6 IPA 6
7. Bahasa Indonesia 7 Matematika 7 IPA 7
8. Bahasa Indonesia 8 Matematika 8 IPA 8
9. Bahasa Indonesia 9 Matematika 9 IPA 9
10. Bahasa Indonesia 10  Matematika 10 IPA 10
Semoga bermanfaat!